Assalamu'alaikum

Rabu, 01 Agustus 2012

ALLAH SWT. OBRAL PAHALA DI BULAN RAMADHAN



MENGAPA TERGESA DALAM MEMBACA AL-QURAN ?

Sobat dan Saudaraku, Allah swt. mewajibkan puasa kepada hambaNya yang beriman agar supaya mereka menjadi orang-orang yang bertaqwa, seperti firmanNya dalam Al-Quran :
يَااَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَاَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ(البقرة : ١٨٣)
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”)QS. Al-Baqarah : 183)
Orang yang bertaqwa sangat mulia kedudukannya di sisi Allah swt. seperti tersebut di dalam Al-Quran :
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ اَتْقٰكُمْ (الحجرات : ١٣)
Artinya : “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(QS. Al-Hujurat : 13)
Lebih dari itu orang yang mempunyai derajat taqwa akan dimasukkan Allah swt.ke dalam Surga, seperti tersebut dalam Al-Quran :
وَسَارِعُوْآاِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوَاتُ وَالْاَرْضُ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ(ال عمران:١٣٣)
Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (QS. Ali Imron : 133)

Disamping orang yang beriman dimuliakan dengan puasa, juga dimuliakan dengan berbagai amal sunah di bulan Ramadhan. Beramal sunah pada bulan Ramadhan akan diberi pahala seperti ibadah wajib; sedangkan beribadah wajib pahalanya akan dilipat gandakan pahalanya menjadi 70 kali lipat dibanding pada bulan yang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Allah swt. obral pahala pada setiap bulan Ramadhan. Rasulullah saw. bersabda :
عَنْ سَلْمَانَ الْفَارِسِى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : خَطَبَنَارَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى اٰخِرِشَعْبَانَ فَقَالَ : اَيُّهَاالنَّاسُ قَدْ اَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ مُبَارَكٌ فِيْهِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ جَعَلَ اللهُ صِيَامَهٗ فَرِيْضَةً وَقِيَامَ لَيْلَةٍ تَطَوُّعًا مَنْ تَطَوَّعَ (تَقَرَّبَ) فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنْ خِصَالِ الْخَيْرِ كَانَ كَمَنْ اَدَّى الْفَرِيْضَةَ فِيْمَا سِوَاهُ. وَمَنْ اَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ اَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ. وَهُوَ شَهْرٌ يُزَادُ فِيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ وَهُوَشَهْرٌ اَوَّلُهٗ رَحْمَةٌ وَاَوْسَطُهٗ مَغْفِرَةٌ وَاٰخِرُهٗ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ.(رواه ابن حزيمة)
Artinya : Dari Salman Al-Farisi ra. berkata : Rasulullah saw. memberi khutbah kepada kami di hari akhir dari bulan Sya’ban dan bersabda : “Hai sekalian manusia akan datang bulan yang agung (Ramadhan) yaitu bulan yang penuh berkah di dalamnya. Dalam bulan itu ada malam yang mulia (lailatul qadr)yang lebih utama dari pada seribu bulan. Allah telah mewajibkan puasa di bulan itu, dan shalat tarawih di malamnya sebagai ibadah sunah. Barang siapa yang melakukan kebaikan (ibadah sunah) di bulan itu pahalanya seperti melakukan ibadah wajib dibanding bulan yang lainnya. Dan barang siapa melakukan kewajiban di dalamnya, maka pahalanya seperti melakukan 70 kewajiban dibanding bulan lainnya. Bulan Ramadhan adalah bulan ditambahnya rizki orang mukmin, bulan di awalnya menjadi rahmat, di tengahnya menjadi ampunan dan di akhirnya merupakan kebebasan dari neraka.(HR. Ibnu Huzaimah)
Dalam hadits lain Rasulullah bersabda :
لَوْيَعْلَمُ مَافِى هٰذَاالشَّهْرِ مِنَ الْخَيْرَاتِ لَتَمَنَّتْ اُمَّتِى اَنْ يَكُوْنَ رَمَضَانُ السَّنَةَ كُلَّهَا (رواه الطبرانى)
Artinya : “Seandainya umatku mengerti kebaikan-kebaikan yang ada di bulan ini (Ramadhan), niscaya umatku mengharapkan dalam setahun menjadi Ramadhan semuanya.” (HR. Ath-Thabrani)

Dalam sebuah hadits disebutkan :

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَلْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى اَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْاٰنِ وَحَافِظِ الِّلسَانِ وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ وَالصَّائِمِيْنَ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ

Artinya : Bersabda Rasulullah saw. : “ Syurga itu rindu kepada empat golongan, yaitu : 1. Pembaca Al-Quran 2. Penjaga lesan 3. Pemberi makan kepada orang yang lapar dan 4. Orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. (Al-Hadits)

Bersabda Rasulullah saw. :

مَنْ فَرِحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهٗ عَلَى النِّيْرَانِ

Artinya : “Barang siapa yang senang dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah mengharamkan jasadnya masuk Neraka. (Al-Hadits)

Senang dengan datangnya dengan bulan Ramadhan dalam arti ia ingin segera melaksanakan puasa, shalat terawih, tadarus A-Quran, infaq fi sabilillah, i’tkaf dan lain-lain.

Rasulullah saw. juga bersabda :

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ اٰدَمَ لَهٗ اِلَّا الصَّوْمَ فَاِنَّهٗ لِى وَاَنَا اَجْزِى بِهٖ

Artinya : “Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk Ku dan Akulah yang akan membalasnya. (Al-Hadits)

Sesungguhnya semua amal ibadah anak Adam ialah untuk dirinya sendiri, kecuali ibadah puasa yang diamalkan untuk Aku (Allah), maka Akulah yang akan membalasnya. Karena puasa adalah ibadah yang dilakukan diam-diam, tiada terlihat, berbeda dengan ibadah lainnya, maka Tuhanlah yang mengetahui dan melihatnya kalau ia puasa, maka Allahlah yang akan membalasnya.
Berikut ini amalan-amalan di bulan Ramadhan :
1. Amalan wajib yaitu Puasa Ramadhan. Amalan ini tidak boleh ditinggalkan, kecuali bagi orang yang mendapat rukhshah (keringanan). Rasulullah saw.bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهٗ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهٖ. (رواه احمد واصحاب السنن)
Artinya : Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah , akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR.Ahmad dan Ash-habus Sunan )
Rasulullah saw.juga bersabda :
لِلْجَنَّةِ بَابٌ يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ لَايَدْخُلُهٗ اِلاَّ الصَّائِمُوْنَ وَهُوَمَوْعُوْدٌ بِلِقَاءِاللهِ تَعَالَى فِى جَزَآءِ صَوْمِهٖ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya : “Surga itu mempunyai pintu yang disebut Rayyan, dimana pintu itu tidak dimasuki kecuali oleh orang-orang yang berpuasa, dan ia diberi janji untuk bertemu dengan Allah Ta’ala dalam balasan puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Amalan sunah, yaitu :
a. Shalat Tarawih (shalat malam). Rasulullah saw.bersabda :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهٗ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهٖ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya : “Barang siapa shalat malam di bulan Ramadhan karena beriman kepada Allah dan mengharap keridhaanNya, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR.Bukhari dan Muslim)
b. Membaca Kitab Suci Al-Quran. Rasulullah saw. bersabda :
اِقْرَؤُاالْقُرْاٰنَ فَاِنَّهٗ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا ِلاَصْحَابِهٖ
Artinya : “Bacalah olehmu sekalian AL Quran, maka sesungguhnya AL Quran itu akan datang pada hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya (HR. Muslim)
c. Memberi makanan kepada orang lain untuk berbuka puasa. Rasulullah saw.bersabda :
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا فَلَهٗ مِثْلُ اَجْرِهٖ مِنْ غَيْرِ اَنْ يَنْقُصَ مِنْ اَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ
(رواه احمد)
Artinya : “Barang siapa memberi makan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa, maka ia memperoleh pahala seperti pahala yang diperoleh oleh orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.(HR. Ahmad)
d. Memperbanyak Shadaqah.
Menurut Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 261, bershadaqah (infaq fii sabiilillah) pahalanya dilipatgandakan 700 kali. Kemudian menurut Hadits Rasulullah riwayat Ibnu Huzaimah, keistimaan beramal sunah di bulan Ramadhan pahalanya disamakan dengan ibadah wajib. Jadi kalau bershadaqah di bulan Ramadhan tentu pahalanya akan lebih banyak lagi. Rasulullah saw. bersabda :
اَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ (رواه الترمذى)
Artinya : “Seutama-utama shadaqah adalah shadaqah di bulan Ramadhan.” (HR. At-Turmudzi)
e. I’tikaf.
Secara bahasa I’tikaf berarti berhenti sebentar. Adapun menurut syara’ (hukum Islam) artinya berhenti atau duduk sebentar di dalam Masjid, baik di waktu siang atau malam dengan niat melakukan ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt. Dalam sebuah hadits disebutkan :
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ اْلاَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى
تَوَفَّاهُ اللهُ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya : “Adalah Rasulullah saw. beri’tikaf pada sepuluh yang akhir dari bulan Ramadhan hingga diwafatkan oleh Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
f. Berusaha mencari lailatul qadar dan beribadah pada malamnya.
Allah swt. Berfirman dalam Al-Quran :
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ (القدر : ٢)
Artinya : “Lailatul qadr lebih baik dari pada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 2)
Rasulullah saw.bersabda :
تَحَرُّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلاَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ (رواه احمدوالبخارى)
Artinya : “Intailah lailatul qadr itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh yang akhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad dan Bukhari)
Maka sangat baik apabila kita mau memperbanyak beribadah pada sepuluh yang akhir dari bulan Ramadhan, khususnya malam-malam ganjil yaitu dengan shlalat tarawih, tadarus Al-Quran, shadaqah, I’tikaf dan ibadah lainnya. Rugi besar jika kita tidak mau menggunakan kesempatan yang diberikan oleh Allah swt. kepada kita berupa lailatul qadr, karena beribadah pada malam itu pahalanya lebih besar dari pada beribadah selama 1000 bulan.
Akhirnya hanya kepada Allahlah kami memohon semoga tulisan ini bermanfaat besar bagi kita semua, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin

Sumber : http://madinalmanshur.wordpress.com/

MARILAH KITA MULAI DENGAN BACAAN BASMALAH RAHASIA KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN


MARILAH KITA MULAI DENGAN BACAAN BASMALAH

RAHASIA KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

Puasa adalah mencegah atau menahan makan, minum dan segala apa yang membatalkannya, termasuk menahan pandangan, penciuman, pendengaran, lidah, tangan, kaki dan seluruh anggota badan dari dosa-dosa, dimulai dari terbitnya fajar shidiq (fajar yang benar) sampai terbenam matahari (maghrib). Puasa yang demikian akan membawa keutamaan yang besar bagi pelakunya,diantaranya ialah :

1.Sebagai tanda bukti ketaatan orang yang beriman kepada Allah swt, dan orang yang berpuasa dengan benar insya Allah menjadi orang yang bertaqwa yang akan selamat dunia akhirat. Allah swt. berfirman :

يَآ اَيُّهَا الَّذِ يْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى اَّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ (البقرة : ١٨۳)

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana yang telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS.Al Baqarah : 183)

2. Orang yang berpuasa dengan dasar iman dan mengharap ridha Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat. Rasulullah saw, bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهٗ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهٖ. (رواه احمد واصحاب السنن)

Artinya : Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah , akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR.Ahmad dan Ash-habus Sunan )

(Keterangan : dosa-dosa orang yang berpuasa yang telah lewat akan diampuni oleh Allah swt. selama orang yang berpuasa tersebut menjauhi dosa-dosa besar)

3. Orang yang berpuasa mendapatkan 2 (dua) kebahagiaan, yaitu bahagia ketika berbuka dan bahagia ketika bertemu dengan Allah swt. Rasulullah swt, bersabda :

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ : فَرْحَةٌ عِنْدَ اِفْطَارِهٖ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهٖ. وَلَخَلُوْفُ فَم الصَّائِمِ اَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ (رواه مسلم)

Artinya : Bagi orang yang berpuasa mempunyai dua kebagiaan yaitu : bahagia ketika berbuka puasa dan bahagia ketika bertemu (melihat) Tuhannya. Adapun bau mulut orang yang berpuasa lebih harum (lebih dicintai) oleh Allah dari pada harumnya minyak kasturi.(HR.Muslim).

4. Orang yang berpuasa disediakan pintu khusus untuk masuk Surga. Nabi saw.bersabda :

لِلْجَنَّةِ بَابٌ يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ لَايَدْخُلُهٗ اِلاَّ الصَّائِمُوْنَ وَهُوَمَوْعُوْدٌ بِلِقَاءِاللهِ تَعَالَى فِى جَزَأءِ صَوْمِهٖ (رواه البخارى ومسلم)

Artinya : “Surga itu mempunyai pintu yang disebut Rayyan, dimana pintu itu tidak dimasuki kecuali oleh orang-orang yang berpuasa, dan ia diberi janji untuk bertemu dengan Allah Ta’ala dalam balasan puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Puasa dapat menyehatkan jasmani.

Dr. Mc. Phodoun setelah mengadakan penelitian tentang pengaruh puasa terhadap tubuh manusia mengatakan : “ Bahwa setiap manusia memerlukan puasa, sekalipun dalam keadaan sakit. Karena racun makanan dan obat-obatan kalau sudah terhimpun di tubuh manusia, akan menyebabkan dirinya seperti orang sakit, terasa berat dan kurang bergaerah. Tetapi kalau dia berpuasa, maka timbangannya akan menjadi ringan dan racun-racun tersebut sedikit demi sedikit  akan hilang dan sama sekali bersih setelah sekian lama berkumpul. Dia dapat mengembalikan timbangannya dan memperbaharui tubuhnya dalam tempo yang tidak lebih dari 20 hari setelah puasa, tetapi dia dapat merasakan lebih bergaerah dan kuat dari pada sebelum ia berpuasa. Kemudian beliau mengatakan lagi, bahwa penyakit yang lebih banyak dapat diobati dengan puasa ialah : penyakit perut, penyakit darah, penyakit urat seperti rematik dan sebagainya.

Dr. Alex Carrel (pemenang hadiah nobel dalam ilmu kedokteran) pernah mengatakan : “Kebanyakan makan itu dapat menghilangkan fungsi yang berperan untuk kelangsungan jenis manusia yang justru dibentuk oleh sedikitnya makan. Itulah sebabnya, maka manusia harus membiasakan puasa dalam waktu-waktu tertentu.” Selanjutnya beliau mengatakan bahwa puasa itu sebagai pembersih dan pengganti.

Nabi Muhammad saw. bersabda : جُوْعُوْاتَصِحُوا : Artinya Tahan laparlah, niscaya kamu akan sehat.(Al-Hadits). Kalimat yang lain ialah   صُوْمُوْاتَصِحُوْا yang artinya : Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat (Al-Hadits).

6. Puasa sebagai penyebab terkabulnya do’a.

Rasulullah saw. bersabda :

ثَلَاثَةٌ لَاتُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ اَلصَّائِمُ حَتّٰى يُفْطِرُ وَاْلاِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ يَرْفَعُهَا اللهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفْتَحُ لَهَا اَبْوَابُ السَّمَآءِ وَيَقُوْلُ الرَّبُّ وَعِزَّتِى وَجَلَالِى لَاَنْصُرُنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ. (رواه احمدوالترمذى وابن ماجة وابن حزيمة وابن حبان)

Artinya : “Ada tiga golongan manusia yang tidak akan ditolak do’anya, yaitu orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin (Imam) yang adil, dan do’anya orang yang teraniaya. Do’anya itu akan dinaikkan oleh Allah ke atas awan lalu dibukakan baginya pintu-pintu langit, lalu Allah berfirman : “Demi keagungan dan kemuliaanKu, sungguh engkau akan Kami tolong, sekalipun waktunya sudah lewat.” (HR. Ahmad, Turmudzi, Ibnu Majah, Ibnu Huzaimah dan Ibnu Hiban)

7. Puasa akan menumbuhkan rasa solidaritas sesama manusia, dengan 3 cara :

a. Ikut merasakan rasa lapar yang sering diderita orang-orang miskin, sehingga timbul sifat kedermawanan.

b. Memanggil saudaranya untuk ikut berbuka puasa bersama-sama, lantaran ada hadits Nabi saw. sebagai berikut :

مَنْ فَطَرَ صَائِمًا فَلَهٗ مِثْلُ اَجْرِهٖ مِنْ غَيْرِ اَنْ يَنْقُصَ مِنْ اَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ (رواه احمد)

Artinya : “Barang siapa memberi makan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa, maka ia memperoleh pahala seperti pahala yang diperoleh oleh orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.(HR. Ahmad)

c. Dengan membayar kewajiban zakat fithrah, utamanya pada akhir bulan Ramadhan.

8. Puasa sebagai pengendali hawa nafsu, seperti dianjurkan berpuasa bagi mereka yang belum mampu untuk nikah, padahal sudah punya hasrat untuk nikah, agar bisa mengendalikan nafsu birahinya dan terhindar dari perbuatan yang terlarang, disamping dia harus terus berusaha agar mempunyai kemampuan untuk nikah. Rasulullah saw. bersabda :

يَامَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَاِنَّهٗ اَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَاَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَاِنَّهٗ لَهٗ وِجَآءٌ. (رواه الجماعة)

Artinya : “Wahai para pemuda, barang siapa diantara kamu sudah mampu untuk nikah, hendaklah ia nikah, karena sesungguhnya nikah itu akan memejamkan mata dan menjaga farji (kemaluan). Barang siapa belum mampu untuk nikah, hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi obat (menjaga nafsu syahwat dari wanita) (HR.Jama’ah)

9. Puasa dapat membina kesabaran dan daya tahan. Rasulullah saw. bersabda :

اَلصِّيَامُ نِصْفُ الصَّبْرِ (رواه ابن ماجه)

Artinya : “Puasa itu separoh dari kesabaran.” (HR. Ibnu Majah)

10. Puasa pemberi syafa’at di akhirat. Nabi Muhammad saw. bersabda :

اَلصِّيَامُ وَالْقُرْاٰنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُوْلُ الصِّيَامُ اَيْ رَبِّ مَنَعْتَهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيْهِ وَيَقُوْلُ الْقُرَاٰنُ مَنَعْتَهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيْهِ فَيُشَفَّعَانِ (رواه احمد)

Artinya : “ Puasa dan Al-Quran akan memberi syafaat pada seorang hamba besok pada hari Kiamat. Puasa berkata : “Ya Tuhan, Engkau mencegahnya dia makan dan memuaskan syahwat di waktu siang dan sekarang ia meminta syafaat kepadaku karena itu. Dan berkata pula Al-Quran : “Engkau larang dia tidur di waktu malam, dan sekarang dia meminta syafaat kepadaku karena itu. Maka syafaat keduanyapun diterima oleh Allah. (HR. Ahmad)

11. Puasa dapat menjauhkan pelakunya dari Neraka. Rasulullah saw. telah bersabda :

مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُوْمُ يَوْمًا فِى سَبِيْلِ اللهِ اِلَّا بَاعَدَ اللهُ بِذٰلِكَ الْيَوْمَ وَجْهَهٗ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا (رواه الشيخان)

Artinya : “Tiada seorang hamba yang berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, kecuali Allah menjauhkan dirinya lantaran puasa sehari itu dari Neraka tujuh puluh tahun.” (HR. Bukhari Muslim)